Proyeksi yang dilakukan oleh Tim World Bank pada bulan Agustus tahun lalu menguak kondisi learning loss yang cukup mengenaskan. Angka 33% tingkat efektivitas yang digunakan untuk memproyeksi tren skor PISA siswa-siswi Indonesia diolah dari tiga data lainnya: 95% adalah asumsi dasar tingkat penjangkauan bantuan PJJ dari pemerintah, 86% adalah tingkat akses internet atau TV pada rumah tangga seluruh Indonesia (Susenas 2018), dan 40% adalah estimasi rata-rata efektivitas pembelajaran siswa pada kondisi PJJ (Azevedo et al 2000).
Angka 40% yang didapatkan menggunakan metode yang dikembangkan oleh World bank, yang merupakan rerata dari dua kategori garis besar profil peserta didik di Indonesia. Pembelajaran siswa SMP/SMA dari tingkat sosial ekonomi atas, yang memanfaatkan tutor online atau sumber pembelajaran daring lainnya, sangat mungkin mencapai tingkat efektivitas 100%. Artinya, kualitas pengalaman PJJ mereka sama saja dengan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran ๐๐ถ๐๐๐ฎ ๐น๐ฒ๐ฏ๐ถ๐ต ๐บ๐๐ฑ๐ฎ, yang berasal dari ๐ฑ๐ฎ๐ฒ๐ฟ๐ฎ๐ต ๐ฏ๐ง, dan yang memiliki kendala lainnya (kehabisan data, harus bantu pekerjaan keluarga, kekurangan gawai untuk belajar) ๐๐ฒ๐ฟ๐น๐ฒ๐บ๐ฝ๐ฎ๐ฟ ๐ท๐ฎ๐๐๐ต ๐ฑ๐ถ ๐๐ถ๐ป๐ด๐ธ๐ฎ๐ ๐ฒ๐ณ๐ฒ๐ธ๐๐ถ๐๐ถ๐๐ฎ๐ ๐ฑ% ๐ฑ๐ถ๐ฏ๐ฎ๐ป๐ฑ๐ถ๐ป๐ด ๐ฝ๐ฒ๐บ๐ฏ๐ฒ๐น๐ฎ๐ท๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐ป ๐๐ฎ๐๐ฎ๐ฝ ๐บ๐๐ธ๐ฎ. Apa yang didapat dari uraian berikut? Bahwa ๐๐ถ๐ป๐ด๐ธ๐ฎ๐ ๐ฒ๐ณ๐ฒ๐ธ๐๐ถ๐๐ถ๐๐ฎ๐ ๐ฏ๐ฏ% ๐๐ถ๐ฑ๐ฎ๐ธ ๐ฑ๐ฎ๐ฝ๐ฎ๐ ๐ฑ๐ถ ๐ฏ๐ฒ๐ฟ๐น๐ฎ๐ธ๐๐ธ๐ฎ๐ป ๐ธ๐ฒ๐ฝ๐ฎ๐ฑ๐ฎ ๐๐ฒ๐น๐๐ฟ๐๐ต ๐ฝ๐ฒ๐๐ฒ๐ฟ๐๐ฎ ๐ฑ๐ถ๐ฑ๐ถ๐ธ ๐๐ฒ-๐๐ป๐ฑ๐ผ๐ป๐ฒ๐๐ถ๐ฎ. Yang tinggal di daerah, yang tidak memiliki kelancaran pembelajaran seperti lainnya, ternyata memiliki tingkat efektivitas jauh dibawah 33%. Realitanya, jurang kesenjangan pendidikan pada masa pandemi ini semakin menggerogoti bangsa kita. Bagaimana seandainya proyeksi ini kembali diadakan di bulan Mei 2021, saat PJJ telah berlangsung selama hampir satu tahun?
Hasil proyeksi di bulan Agustus 2020 lalu, ketika PJJ “baru” berjalan selama 3 bulan,โ adalah sebuah penemuan yang seharusnya membuat kita gelisah karena memang sangatlah meresahkan. Ya, kita semua para pelaku dan pemerhati pendidikan, termasuk semua pemangku kepentingan,โ khususnya di bumi nusantara dengan timbulnya beragam kesenjangan yang semakin memprihatinkan.โ Di tengah semua daya dan upaya yang pemerintah telah dan sedang terus mengerjakan,-sembari harus mempertimbangkan semua varian variabel di lapangan yang tidak hentinya menghempas bagai laut tanpa tepian-tidak bisa tidak, kita semua harus mengambil tindakan karena pemerintah tidak mungkin melangkah sendirian. Ya, kita semua harus ikut merespon dan serentak bergerak dengan jelas dan internasional menuju satu tujuan.โ
Meresponi PANDEMI GLOBAL dengan KEARIFAN LOKAL untuk ikut serta memberi solusi nyata di lapangan,โ hanya mungkin dapat terjadi saat kita semua punya rasa memiliki untuk sebuah wujud nyata kepedulian. Kepedulian yang peka melihat dan menyadari, bahwa masih begitu banyak hal yang dapat kita lakukan bersama. Kita harus bertekad merespon dengan ๐๐น๐ผ๐๐ฎ๐น; bersama bersumbangsih, berderap maju dalam semua keterbatasan.โ
GloCal bukanlah sebuah jargon kekinian untuk sekadar ikut-ikutan.โ Siap atau tidak, sadar atau tidak, pengaruh global memang sudah menjadi bagian hidup keseharian.โ Lantas apa yang dapat membantu anak-cucu kita untuk mampu membedakan setiap keberagaman varian variabel di lapangan,โ agar benar-benar siap merespon dengan bijak dan dapat ikut aktif berperan?โ โ
Pendidikan harus mampu ๐บ๐ฒ๐บ๐ถ๐บ๐ฝ๐ถ๐ป ๐บ๐ฒ๐ฟ๐ฒ๐ธ๐ฎ ๐๐ป๐๐๐ธ ๐ธ๐ฒ๐น๐๐ฎ๐ฟ (educere) dari kungkungan kepicikan (kognitif), ketidakpedulian (afektif), ketidakmampuan (psikomotorik); membantu mereka melihat, mengagumi dan memberdayakan “pepohonan” di ruang lingkup mereka (kearifan lokal), yang merupakan bagian tak terpisahkan dalam keberadaan “hutan dunia” (perspektif global).โ
Pendidikan harus mampu ๐บ๐ฒ๐ป๐๐ป๐๐๐ป ๐บ๐ฒ๐ฟ๐ฒ๐ธ๐ฎ ๐ฑ๐ฒ๐ป๐ด๐ฎ๐ป ๐ฝ๐ฒ๐ป๐๐ต ๐ฝ๐ฒ๐ฟ๐ต๐ฎ๐๐ถ๐ฎ๐ป ๐ฑ๐ฎ๐น๐ฎ๐บ ๐ฝ๐ฒ๐บ๐ฒ๐น๐ถ๐ต๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐ฎ๐ป (educare); melibatkan mereka dalam setiap fase proses pertumbuhan, mengenali SIAPA diri mereka dan MENGAPA mereka melakukan apa yang mereka lakukan; menyadari dan mampu menyikapi kegagalan dan keberhasilan sebagai bagian pembentukan pribadi dan komunitas dalam keutuhan.โ
Pendidikan harus mampu ๐บ๐ฒ๐น๐ฎ๐๐ถ๐ต ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐บ๐ฒ๐บ๐ฝ๐ฒ๐ฟ๐น๐ฒ๐ป๐ด๐ธ๐ฎ๐ฝ๐ถ ๐บ๐ฒ๐ฟ๐ฒ๐ธ๐ฎ ๐ฑ๐ฒ๐ป๐ด๐ฎ๐ป ๐ฝ๐ฒ๐บ๐ฎ๐ต๐ฎ๐บ๐ฎ๐ป (educatum); menelusuri dan menyelidiki makna bersama mereka, agar mampu menggali dan memaksimalkan potensi pemberian ilahi untuk siap meresponi setiap situasi dengan bijak dan ikut aktif berperan dengan penuh kegairahan.โ
Tiga langkah kecil kami adalah wujud nyata sebuah cinta dan dedikasi dalam semua keterbatasan. Mengelola pemberian Sang Anugrah agar mampu memberikan yang terbaik untuk serentak bergerak, belajar, dengan merdeka lewat langkah-langkah nyata, ikut bersumbangsih dalam dan untuk keberagaman lapisan.โ
๐๐๐ฟ๐๐๐ฟ๐ฒ๐ฎ๐๐ผ๐ฟ – 1 Tujuan, 2G Konektivitas, karena guru-guru di 3T pun harus memiliki akses untuk berkreasi dalam keutuhan kerangka pemikiran!
๐ ๐๐ฟ๐ถ๐ฑ๐๐ฟ๐ฒ๐ฎ๐๐ถ๐ณ – 1 Tujuan, 2G Konektivitas, karena murid-murid di 3T pun adalah anak-anak kreatif yang harus mendapat kesempatan!
๐๐ผ๐๐ฒ๐๐ผ๐ฑ๐ฒ๐ฟ๐ – anak-anak yang memiliki akses lebih, mulai usia 4 – 17 tahun, sekarang pun dapat belajar berpikir kritikal dan konseptual dengan giat dan bersemangat, ikut membangun bangsa demi masa depan!
Kami siap, sudah dan akan senantiasa bergerak… bagaimana dengan Anda?
Bersama bergerak menuju ๐๐๐ก๐๐ฅ๐๐ฆ๐ ๐๐ ๐๐ฆ ๐ฎ๐ฌ๐ฐ๐ฑ, ๐ญ๐ฌ๐ฌ ๐๐ฎ๐ต๐๐ป ๐๐ป๐ฑ๐ผ๐ป๐ฒ๐๐ถ๐ฎ ๐ ๐ฒ๐ฟ๐ฑ๐ฒ๐ธ๐ฎ!