3 Cara Melibatkan AI dalam Merancang Pembelajaran

ChatGPT Diperbolehkan dalam Pembuatan Esai IB

Salah satu teknologi yang sedang menjadi tren dalam dunia pendidikan adalah kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Menariknya, The Guardian pada 27 Februari 2023 melaporkan bahwa aplikasi AI bernama ChatGPT, yang dikembangkan oleh OpenAI, telah diperbolehkan untuk digunakan dalam pembuatan esai dalam kurikulum International Baccalaureate (IB).

Lebih lanjut, Matt Glanville, kepala prinsip penilaian dan praktik IB, menjelaskan bahwa meskipun AI dapat menghasilkan esai dengan hanya satu sentuhan tombol, murid tetap perlu menguasai keterampilan yang berbeda seperti memahami apakah esai tersebut memiliki kualitas baik atau kehilangan konteks, menggunakan data yang objektif atau kurang kreativitas. Menurutnya, keterampilan-keterampilan tersebut jauh lebih penting daripada kemampuan menulis esai, sehingga tugas penilaian yang diberikan harus mencerminkan hal ini.

Berdasarkan hal tersebut, muncul sebuah pertanyaan yang menarik: Bagaimana guru dapat memanfaatkan AI dalam merancang pembelajaran yang lebih baik?

Dalam artikel ini, akan dibahas tiga cara bagaimana AI dapat membantu dalam merancang pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Mulai dari melakukan brainstorming metode dan strategi mengajar kreatif hingga mendesain pembelajaran yang berdiferensiasi, mari kita jelajahi bagaimana AI dapat membantu para pendidik untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid.

3 Cara AI Membantu Merancang Pembelajaran

Pertama, AI dapat membantu dalam menyediakan ide-ide baru dan segar terkait dengan metode dan strategi mengajar. Hanya dengan memasukkan kata kunci tertentu, AI dapat menghasilkan ide-ide yang berkaitan dengan topik tertentu.

Sebagai contoh, jika seorang guru ingin membuat pengajaran yang lebih menarik untuk mata pelajaran sejarah, maka kita dapat memasukkan perintah berikut dalam ChatGPT, “Bisakah Anda memberikan saya beberapa cara untuk menarik perhatian murid di awal pembelajaran dalam mata pelajaran Sejarah di kelas 11?”

Pada gambar di bawah ini, kita bisa melihat hasil output yang dikeluarkan oleh AI. Sangat menarik, bukan? Dalam jawaban yang diberikan, terdapat setidaknya dua cara menarik yang dapat digunakan oleh pendidik dalam konteks yang disebutkan di atas, yaitu: (1) menggunakan pertanyaan yang menarik, dan (2) membuat perkenalan yang menarik.

Kedua, AI juga dapat membantu guru dalam membuat pertanyaan pemantik, yaitu pertanyaan yang dirancang untuk membangun minat dan rasa ingin tahu murid sebelum memulai pembelajaran. Ini merupakan salah satu pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka.

Dalam membuat pertanyaan pemantik yang efektif, guru perlu memperhatikan topik yang akan dipelajari, mata pelajaran, jenjang kelas, serta waktu kapan pertanyaan pemantik itu akan diberikan. Sebagai contoh, perintah berikut dapat digunakan dalam meminta AI untuk membuat pertanyaan pemantik: “Berikan saya 3 pertanyaan pemantik pada topik penjumlahan pecahan di kelas 6 SD di awal bab pembelajaran.”

Pada gambar di bawah ini, Anda dapat melihat hasil pertanyaan-pertanyaan pemantik yang diberikan oleh AI. Sangat membantu, kan?

Ketiga, pendidik dapat menggunakan AI untuk mendesain pembelajaran berdiferensiasi, yaitu strategi pembelajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan belajar berbeda dari para murid yang berbeda. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru perlu dapat menyesuaikan pembelajaran berdasarkan kebutuhan murid dalam hal proses dan produk.

Adapun contoh instruksi yang dapat kita gunakan seperti: “Berikan contoh pembelajaran berdiferensiasi dalam hal produk dan proses dari pelajaran saya, yaitu kelas 5 SD di mata pelajaran IPA pada topik siklus air dengan asesmen sumatif membuat diorama siklus air.”

Hasil yang diberikan oleh AI dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Ini merupakan tangkapan layar dua dari tiga rekomendasi yang diberikan.

Bagaimana Kita Harus Menyesuaikan Diri?

AI membawa disrupsi dalam dunia pendidikan. Guru kini memiliki kesempatan tidak terbatas untuk mendesain pembelajaran kreatif dan inovatif. Tapi, hal ini juga memerlukan adaptasi dan penggunaan teknologi yang tepat untuk menghasilkan hasil pembelajaran yang optimal. Hal ini salah satunya bisa dilakukan dengan adopsi teknologi Guru Kreator Enterprise

Guru Kreator Enterprise adalah platform Learning Management System (LMS) yang dirancang untuk membantu guru dalam merancang dan mengelola pembelajaran berbasis teknologi. Dengan fitur-fitur seperti pembelajaran adaptif, kuis interaktif, dan asesmen variatif, Guru Kreator Enterprise dapat membantu guru dalam membuat pembelajaran yang lebih menarik dan berdiferensiasi untuk murid. 

Jangan ragu untuk mencoba Guru Kreator Enterprise dan temukan bagaimana teknologi dapat membantu Anda dalam mengoptimalkan pembelajaran bagi para murid.


Referensi

Dan Milmo. (2023, February 27). ChatGPT allowed in International Baccalaureate essays. The Guardian. Retrieved February 28, 2023, from https://www.theguardian.com/technology/2023/feb/27/chatgpt-allowed-international-baccalaureate-essays-chatbot

Share the Post:

Lainnya